WELCOME TO KANWIL I DJKN BANDA ACEH

We are the official sites of Kanwil I DJKN Banda Aceh, we always give the new information, news, and oppinion from Kanwil I DJKN Banda Aceh

23 April 2008

It's Time To Work Extra Hard Again


Setelah tiga bulan di awal tahun 2008 ini kita tidak melakukan tugas Inventarisasi dan Penilaian di tahun 2008 ini, maka Tim Inventarisasi dan Penilaian lingkup Kanwil I DJKN Banda Aceh mulai bergerak kembali ke lapangan. Tim kembali menyisir Barang Milik Negara yang berada diseluruh Satker Pusat yang tersebar mulai dari Pulau Sabang hingga Tapaktuan, mulai dari Pulau Seumelue hingga Kuala Simpang. "Saatnya bekerja lebih keras lagi lebih dari yang kita lakukan di tahun 2007" , Pesan Bapak Kakanwil DJKN Banda Aceh.

Libur selama tiga bulan dari kegiatan Inventarisasi dan Penilaiaan bukan berarti kita libur sama sekali, selain menunggu pencairan anggaran untuk membiayai kegiatan Inventarisasi dan Penilaian BMN, seluruh jajaran Kanwil I DJKN Banda Aceh juga melakukan kegiatan rekonsiliasi data inventarisasi dan penilaian untuk seluruh satker yang berada di lingkungan Departemen Keuangan RI dan BPKP. Kegiatan rekonsiliasi ini merupakan hal baru yang berada di luar perkiraan kita. Selama ini kita hanya berpikir bahwa tugas kita hanya melakukan Inventarisasi dan Penilaian saja namun sesuai SE-04/KN/2008 bahwa kita juga harus melakukan rekonsiliasi data dengan satker yang bersangkutan. Kegiatan rekonsiliasi tidak semudah yang di bayangkan, kita juga harus membantu satker dalam melakukan koreksi asset dalam aplikasi SABMNnya. Berbagai cara dilakukan oleh Tim Inventarisasi dan Penilaian Kanwil I DJKN untuk membantu satker, untuk itu seluruh pegawai DJKN yang mendapat pembekalan terlebih dahulu oleh Kanwil I DJKN dengan menularkan ilmu yang telah dimiliki pegawai yang menguasai aplikasi SABMN kepada pegawai lain. Hal ini berakibat positif dimana rekonsiliasi dengan satker di lingkungan Departemen Keuangan RI dan BPKP dapat berhasil dengan baik meskipun permasalahan pengubahan/koreksi asset terhadap aplikasi satker bersangkutan baru 90% dapat dituntaskan di karenakan permasalan teknis yaitu beberapa aplikasi satker mengalami kerusakan data base sebelumnya.

Tim Inventarisasi dan Penilaian Kanwil I DJKN Banda Aceh terdiri dari 4 Tim KPKNL Banda Aceh, 3 Tim KPKNL Lhokseumawe, dan 5 Tim Kanwil I DJKN Banda Aceh. Tim dari KPKNL bertugas di wilayah kerja masing-masing, sedangkan Tim Kanwil bertugas mengcover daerah-daerah yang belum tercover oleh Tim KPKNL. Seluruh Tim Inventarisasi dan Penilaian bergerak serentak ke lapangan mulai bulan April s.d bulan September dengan target menyelesaikan rekonsiliasi data satker terdahulu (ada 10 satker selain satker Depkeu yang telah dilakukan penilaian dan inventarisasi), dan melakukan inventarisasi, penilaian, dan rekonsiliasi data terhadap satker baru.

Slamat berjuang......... !!!!

22 April 2008

Pelaksanaan Koreksi Aset Dalam SABMN


Pelaksanaan penertiban asset yang diselenggarakan oleh Ditjen Kekayaan Negara mencakup juga tugas untuk melakukan rekonsiliasi dengan Satker sebagai Kuasa Pengguna Barang. Sesuai SE-04/KN.1/2008 terdapat juga format penyusunan rekap laporan hasil inventarisasi dan penilaian yang tercakup dalam format rekap BA-01, LP-1,LP-2, SK-1, dan SK-2.

Dalam pelaksanaan tugas penertiban asset tersebut di atas maka Kanwil I DJKN Banda Aceh juga turut membantu satker yang belum melaksanakan Aplikasi SABM membantu memperbaiki satker yang akan melakukan koreksi nilai assetnya sesuai dengan penilaian yang telah dilakukan oleh Tim Inventarisasi dan Penilaiaan Kanwil I DJKN dan KPKNL di bawahnya.

Hampir seluruh satker di Lingkungan Departemen Keuangan RI dan BPKP telah menyesuaikan nilai assetnya dengan hasil penilaian Tim Penilai DJKN Banda Aceh sehingga telah terbentuk neraca asset yang telah dikoreksi. Yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa sesuai Standar Akuntansi Pemerintah bahwa kegiatan revaluasi nilai asset (koreksi nilai asset) baru dapat dilakukan setelah memiliki payung hukum yang pasti. Hingga saat ini payung hukum yang ditunggu tersebut belum juga terbit, jadi apakah satker di Lingkungan Departemen Keuangan RI dan BPKP di Propinsi NAD yang telah kita bantu melakukan koreksi asset tersebut dapat diterima Laporan assetnya? Hal ini sangat penting karena menyangkut nantinya mengenai aspek legalitas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat satker bersangkutan pada tahun 2007 lalu.

Pihak Kanwil I DJKN Banda Aceh dan KPKNL di bawahnya selaku Satker Pengguna Barang hingga saat ini sendiri belum melaksanakan koreksi asset dikarenakan belum ada tuntunan yuridis berbentuk PMK. KMK, SE ataupun peraturan lainnya dari kantor pusat yang dapat menjadi dasar pelaksanaan koreksi asset tersebut.

06 April 2008

Peresmian Gedung Keuangan Negara Banda Aceh

Peresmian Kompleks Gedung Keuangan Negara (GKN) Banda Aceh direncanakan akan dilaksankan pada tanggal 21 April 2008. Peresmian GKN Banda Aceh ini menurut bagian rumah tangga GKN Banda Aceh akan diresmikan oleh Menteri Keuangan RI. Kompleks GKN Banda Aceh terdiri dari masjid dan 3 gedung utama yaitu gedung A dengan 3 lantai yang akan ditempati oleh Kanwil I Ditjen Perbendaharaan Banda Aceh dan KPPN Banda Aceh, gedung B terdiri dari 2 lantai yang akan ditempati oleh Kanwil Ditjen Pajak Banda Aceh, dan gedung C terdiri dari 2 lantai yang akan ditempati oleh Kanwil I Ditjen Kekayaan Negara Banda Aceh dan KPKNL Banda Aceh. Hingga berita ini ditulis kondisi bangunan kompleks GKN Banda Aceh belum sepenuhnya rampung seratus persen, hanya gedung A yang tampak rampung sedangkan gedung B dan C masih dalam proses finishing berupa pemasangan AC, dan pemasangan instalasi listrik/jaringan LAN, sedangkan masjid telah rampung dibangun dan telah dipergunakan sepenuhnya.

Menurut pihak kontraktor, mereka menyanggupi akan menyelesaikan finishing gedung B dan C tepat waktu, sehingga sebelum acara serah terima yang akan di hadiri Ibu Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan RI pengerjaan gedung telah rampung seratus persen. Namun pernyataan ini masih diragukan karena dilihat secara fisik gedung dan instalasi, kegiatan para pekerja hingga saat ini, dan ketersediaan bahan material untuk finishing tampak belum semuanya secara maksimal dilaksanakan. Kita berharap kontraktor bersangkutan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan janjinya.

Secara desain gedung, memang patut diakui bahwa desain dari kompleks Gedung Keuangan Negara Banda Aceh memiliki perpaduan arsitektur minimalis modern yang terpadu dengan arsitektur tradisional khas Aceh. Tampaknya gedung ini akan menjadi salah satu gedung terindah di Banda Aceh mengingat dari arsitekturnya yang mampu memadukan modernitas tanpa melupakan akar tradisional masyarakat kita. Lokasi yang berada di tengah kota dan berada di jalur jalan protokol menjadikan kompleks GKN Banda Aceh menjadi menonjol daripada lingkungan gedung lain di lingkungan sekitarnya. Keindahan dan kemegahan gedung ini diharapkan menjadi tonggak kebangkitan seluruh masyarakat Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam setelah terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami di tahun 2004.